13:41
0
Teringat ketika saya masih kecil, saya sering melakukan janji kelingking ini. Janji yang terlihat sederhana namun memiliki arti yang dalam.

Terlepas dari mitos dan asal muasal janji jari kelingking itu, Janji itu cocok untuk kisah kita yang sederhana.Setelah lama tak bertemu, kini dirimu hadir kembali di kota ini, kota tempat kita memulai semua kisah kita. Jujur saja melihatmu disini membangkitkan kembali getaran-getaran cinta yang dulu sempat terhenti karena ketidakpekaan hati ini, terhadap situasi yang terjadi.

Meskipun setelah hubungan kita sempat terhenti, masing-masing dari kita mencoba mencari pengganti. Namun jauh di dalam lubuk hati, harus diakui kita tak dapat melupakan satu dan lainnya. Tetap saling memikirkan, saling mendoakan dan berharap janji dalam kaitan kelingking kita masih selalu dijaga.

Melihat tatapan matamu saat ini semua nampak jelas, kutahu janji itu masih ada. Iya benar, janji itu masih ada. Kini, ingin kumulai kembali semua kisah sederhana itu dengan cara yang lebih baik, lebih peka, saling mengingatkan dan saling menjaga satu dan lainnya seperti janji yang pernah kita ucapkan dalam kaitan kelingking kita.

Percayalah, jarak tidak akan menjadi masalah besar, jika dalam setiap rindu dan doamu selalu ada diriku.

Percayalah, saya ingin selamanya meencintaimu karena Tuhan. Saya percaya semua akan baik saja, jika Tuhan bersama kita.

Dan percayalah, Jika engkau yakin akan cintamu padaku, Nikmatilah suka dukanya. Seperti apapun jalannya, Cinta sejati selalu berakhir di ujung jalan yang sama. Karena cinta sejati itu dari Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment