13:30
0


Alkisah ada Seorang petani yang tinggal di sebuah desa terpencil. Petani ini terkenal baik hati di lingkungan tempat tinggalnya. Meskipun hidup sederhana si petani tak pernah lupa untuk bersedekah kepada orang lain. Suatu ketika si petani berniat membeli seekor keledai dan dagingnya akan dia bagikan kepada orang-orang di desanya.

Untuk memenuhi niatnya itu hari demi hari si petani bekerja lebih giat menggarap sawahnya. Ketika panen tiba, terbukti  hasil panen si petani cukup melimpah dibandingkan petani lainnya. Uang dari penjualan hasil panen tersebut kemudiaan disisihkan untuk memenuhi keinginan si petani membeli seekor keledai.

Keesokan harinya berangkatlah si petani untuk membeli seekor keledai, setibanya di sebuah peternakan keledai, si petani berkata kepada pemilik peternakan bahwa dia mencari seekor keledai yang sehat dan gemuk. Setelah ditunjukkan beberapa ekor keledai, si petani kemudian memutuskan membeli seekor keledai yang paling gemuk.

Dalam perjalanan pulang si petani berjalan sembari menarik keledainya. Di tengah perjalanan ada tiga pemuda yang melihat petani berjalan dengan seekor keledai gemuk. Timbullah niat mereka ingin mengelabui si petani.

Pemuda pertama menghampiri petani dan berkata “hei pak tani anjing yang bapak bawa Nampak sangat sehat”

“Wahai anak muda, ini adalah seekor keledai bukan anjing” kata si petani.

Kemudian si pemuda berkata lagi “ tapi saya yakin ini seekor anjing pak” kemudian pemuda berjalan pergi.

Si petani berkata dalam hati “Sepertinya pemuda itu sedang mabuk sehingga tidak mampu membedakan seekor keledai dan anjing”.

Beberapa meter kemudian si petani bertemu lagi dengan pemuda kedua.
Pemuda kedua kemudian berkata “ Hai pak tani, domba anda memiliki bulu yang lebat dan halus, pasti perawatannya sangat baik”

Si petani mulai merasa bingung sambil berkata “Ini seekor keledai bukan domba, saya baru saja membelinya tadi”

Si pemuda kedua berkata lagi “saya rasa bapak telah salah membeli hewan, ini domba bukan keledai” kemudian si pemuda berlalu pergi

Muncul pertanyaan dalam benak si petani, mengapa sudah ada dua orang mengatakan bahwa yang saya bawa ini bukan keledai ?
Tak seberapa jauh berjalan si petani kemudian bertemu dengan pemuda ketiga.

Si petani kemudian bertanya kepada pemuda ketiga “Permisi anak muda, saya ingin bertanya, apakah anda tau apa yang sedang saya bawa ini ?”

Pemuda ketiga tertawa dan menjawab “ Masa bapak tidak tau, ini kan seekor babi” lalu berjalan pergi.

Si petani semakin merasa bingung, sudah tiga orang mengatakan bahwa yang sedang ia bawa bukan seekor keledai. Mulai timbullah keraguan dan rasa takut dalam benak si petani, dalam benaknya dia bertanya-tanya  benarkah yang dia bawa ini adalah seekor keledai atau mungkin makhluk jadi-jadian. Karena merasa semakin takut si petani kemudian melepaskan keledai yang dibawanya lalu berlari pulang. Melihat hal itu ketiga pemuda yang sudah mengintai si petani sejak tadi kemudian menangkap keledai itu..Untunglah ketiga pemuda itu merasakan nikmatnya daging keledai guling.
Sia-sialah semua kerja keras dan si petani mengumpulkan uang untuk membeli keledai karena tidak percaya bahwa yang dia bawa adalah seekor keledai.

Apa makna yang dapat kita ambil dari cerita diatas adalah percayalah dengan apa yang kita yakini benar, dalam perjalanan hidup, akan selalu ada orang-orang yang menyanggah apa yang kita yakini seperti tiga pemuda dalam cerita diatas. Tujuannya adalah menunggu kita lengah dan mengambil keuntungan. 

0 komentar:

Post a Comment